Kelebihan dan Kekurangan Sharp Aquos Sense9
Sharp Aquos Sense9 hadir dengan bodi full metal, layar 6,1 inci, dan SoC Snapdragon 7s Gen 2. Ini dia kelebihan dan kekurangannya.

Sharp Aquos Sense9 resmi hadir di Indonesia pada Februari 2025, menawarkan konsep ponsel berukuran ringkas dengan layar hanya 6,1 inci. Meski tampil mungil, ponsel ini dibekali bodi full metal yang tangguh, IP68/MIL-STD-810H untuk ketahanan ekstra, dan chipset Snapdragon 7s Gen 2. Berikut ulasan singkat tentang delapan kelebihan dan tiga kekurangan utamanya.
Spesifikasi Sharp Aquos Sense9
Kelebihan Sharp Aquos Sense9
1. Desain Kokoh: Bodi Full Metal dengan Sertifikasi IP68 dan MIL-STD-810H
Menariknya, Aquos Sense9 membalut seluruh rangkanya dengan material aluminium. Hal ini membuatnya lebih siap menghadapi benturan ketimbang ponsel berbahan kaca. Selain itu, Sharp menyematkan sertifikasi IP68 dan MIL-STD-810H yang menandakan ketahanan ponsel terhadap air, debu, serta guncangan saat terjatuh. Cocok bagi Anda yang sering berkegiatan di luar ruangan atau dalam kondisi ekstrem.
2. Layar Pro IGZO OLED: Cerah Meskipun di Bawah Terik Matahari
Aquos Sense9 mengusung panel Pro IGZO OLED berukuran 6,1 inci beresolusi Full HD+. Keunggulan utamanya ialah kecerahan puncak yang mencapai 1.500–2.000 nit, memastikan teks dan gambar tetap jelas bahkan saat berada di bawah sinar matahari langsung. Dipadukan refresh rate 120 Hz, transisi layar pun terasa mulus saat scrolling media sosial atau bermain gim.

3. Speaker Stereo dan Mikrofon Ganda: Multimedia yang Imersif
Untuk urusan audio, ponsel ini dibekali speaker stereo—satu di bagian bawah dan satu lagi terintegrasi dengan earpiece. Hasilnya, suara terasa lebih kaya saat menonton film atau mendengarkan musik. Tak ketinggalan, mikrofon ganda ditempatkan di sisi atas dan dekat port USB, sehingga perekaman suara tetap optimal walau salah satu mikrofon tertutup tangan.
4. Performa Stabil: Snapdragon 7s Gen 2 dengan RAM 8 GB
Chipset Snapdragon 7s Gen 2 yang dibenamkan di Aquos Sense9 menghasilkan skor AnTuTu sekitar 590 ribuan. Ini menandakan kemampuan yang memadai untuk multitasking, termasuk menonton video, bersosial media, dan bermain gim populer seperti PUBG Mobile. Diperkuat RAM 8 GB LPDDR4X serta penyimpanan 256 GB UFS 2.2, ponsel ini nyaman digunakan sehari-hari tanpa khawatir lemot.
5. Kamera Ganda 50 MP: Mampu Rekam Video Stabil di 4K
Sharp hanya menyematkan dua kamera belakang—wide dan ultrawide—keduanya sama-sama memiliki resolusi 50,3 MP. Uniknya, ultrawide di Sense9 dilengkapi autofokus sehingga memungkinkan Anda mengambil foto makro dengan detail yang cukup tajam. Saat merekam video, ponsel mampu mencapai resolusi 4K 30 fps dan hasilnya tetap stabil. Ini didukung oleh pengolahan gambar yang baik, membuat warna foto tidak oversaturated maupun pucat.

6. Baterai Besar 5.000 mAh: Tahan Seharian Penuh
Dengan kapasitas 5.000 mAh, Aquos Sense9 dapat bertahan hingga dua hari dalam pemakaian ringan hingga normal. Uji coba menunjukkan screen-on-time sekitar 7 jam 29 menit. Sharp juga menyertakan fast charging 36 W, walaupun kecepatannya menurun menjelang baterai penuh untuk menjaga umur baterai lebih panjang.
7. USB Display Out dan eSIM: Fitur Menarik di Kelas Menengah
Di balik bodinya yang mungil, Aquos Sense9 menyimpan USB 3.2 Gen 1—fitur langka di rentang harga menengah. Artinya, Anda bisa menghubungkan ponsel ke layar eksternal, cocok untuk menonton video atau presentasi. Sementara itu, dukungan eSIM memudahkan Anda memiliki nomor ganda, mengingat ponsel ini hanya punya satu slot kartu SIM fisik.
8. Paket Penjualan Lengkap: Dari Charger hingga Earphone
Jika banyak ponsel masa kini hanya menyertakan kabel data dan kepala charger, Sharp memberikan paket yang lumayan komplet. Anda masih mendapatkan konverter USB-C ke audio jack, earphone kabel, dan silicone case. Untuk mengeluarkan slot SIM, Anda cukup mencungkilnya dengan kuku tanpa perlu pin ejector.
Kekurangan Sharp Aquos Sense9
1. Bug Software dan Janji Upgrade OS yang Kurang Tegas
Beberapa reviewer melaporkan adanya jeda saat berpindah kamera wide ke ultrawide, serta menu pengaturan resolusi video yang cukup tersembunyi. Selain itu, Sharp menyebut ponsel ini akan mendapatkan “maksimal 3 kali” upgrade OS, menimbulkan ketidakpastian apakah akan benar-benar memperoleh tiga pembaruan Android atau kurang dari itu.
2. Mode Potret Lambat, Selfie Kurang Maksimal
Saat mengaktifkan mode potret, sistem terkadang perlu waktu lebih lama untuk memproses hasil foto. Kamera depan 32 MP juga dikeluhkan karena saturasi warnanya cenderung berlebihan. Di situasi backlight, fitur HDR kurang ampuh menyelamatkan detail wajah, sehingga hasil selfie bisa terlihat kontras dan kurang natural.
3. Ketiadaan Audio Jack dan Fast Charging Melambat di Akhir
Meski bodi ponsel tergolong tidak tipis, port 3,5 mm dihilangkan. Pengguna yang mengandalkan earphone berkabel harus memanfaatkan adaptor bawaan. Dalam pengujian, proses pengisian daya via fast charging 36 W berjalan cepat di awal, lalu melambat signifikan ketika baterai sudah hampir penuh. Ini memang bermanfaat untuk menjaga kesehatan baterai, namun bisa bikin jenuh bagi yang terbiasa mengisi daya dengan cepat.
Kesimpulan
Sharp Aquos Sense9 pantas dilirik Anda yang menginginkan ponsel ringkas berdesain unik, bodi kokoh, serta ketahanan mumpuni terhadap air dan benturan. Performanya pun cukup memuaskan untuk kebutuhan sehari-hari maupun gaming ringan. Hanya saja, bug software dan ketiadaan audio jack mungkin sedikit mengurangi nilai keseluruhannya. Jika Anda tertarik dengan HP berbodi metal yang antimainstream di kelas menengah, Sharp Aquos Sense9 bisa jadi opsi menarik untuk dipertimbangkan.